Senin, 18 April 2011

pengangguran itu . . .

Pengangguran itu . . . 
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jenis dan Macam – Macam Pengangguran

Pengangguran Menurut Faktor Penyebabnya

1.      Pengangguran Siklis
Pengangguran yang dihubungkan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara atau keadaan sebuah Negara mengalami resesi. Kegiatan perekonomian mengalami kemunduran, daya beli masyarakat menurun, Salah satu contohnya adalah kasus yang menghebohkan saat ini (tahun 2008) yaitu krisis global dimana terpuruknya perekonomian Amerika yang berimbas ke Negara-negara yang ada hubungan dengan Amerika seperti Indonesia. Pada masa resesi tingkat pengangguran siklis miningkat disebabkan beberapa hal, diantaranya :
  1. Orang akan banyak kehilangan pekerjaan meningkat.
  2. Diperlukan waktu yang lama untuk mendapatkan pekerjaan kembali karena kondisi perekonomian yang belum stabil.
2. Pengangguran Struktural
a.     Pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi dari perekonomian. Perubahan tersebut memerlukan adanya ketrampilan baru agar dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Misalnya , adanya peralihan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industri. Peralihan dari pertanian ke industri perlu adanya penyesuaian, yang tentunya perlu mendapat pendidikan sesuai strukturnya.
b.    Pengangguran struktural juga bisa diakibatkan karena penggunaan alat yang semakin canggih. Pekerjaan yang semula dilakukan banyak tenaga kerja, karena adanya peralatan canggih, maka tentu saja hanya memerlukan beberapa tenaga kerja.

2.      Pengangguran Friksional
·         Pengangguran terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dengan pelamar kerja. Kesulitan temporer ditimbulkan karena proses bertemunya pihak pelamar dengan penyedia pekerjaan yang tentunya perlu waktu untuk sesuai dengan target kerja. Pihak penyedia pekerjaan berharap kualitas kerja yang diperoleh dan sebaliknya pihak pencari kerja perlu waktu untuk dapat memutuskan pilihannya.
·         Pengangguran friksional juga diakibatkan adanya jarak dan kurangnya informasi. Pelamar pekerjaan tidak mengetahui adanya lowongan kerja dan pihak penyedia kerja kesulitan untuk mencari pekerja sesuai dengan syarat yang diharapkan.
4. Pengangguran musiman
·         Mengerjakan sawahnya pada saat jarak musim panen ke musim tanam ada tenggang Pengangguran terjadi karena pergantian musim. Hal ini terjadi karena adanya waktu yang tidak terpakai karena tidak adanya pekerjaan dari musim yang satu ke musim yang lain. Misalnya petani waktu dimana petani tidak ada pekerjaan.
      Pengangguran menurut lama waktu kerja
1. Pengangguran terbuka (open unemployment)
     Pengangguran terjadi dimana situasi seseorang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan orang sulit memeroleh pekerjaan karena lapangan kerja yang tersedia jumlahnya terbatas sehingga orang betul-betul menganggur dan tidak bekerja sama sekali.
2. Setengah menganggur (under unemployment)
  Pengangguran terjadi karena situasi dimana orang bekerja, tapi tenaganya kurang termanfaatkan bila diukur dari jumlah jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan yang diperoleh. Seorang pekerja lepas (freelance) tidak ada kepastian waktu dalam mengerjakan pekerjaan.
3. Pengangguran terselubung (disguised unemployment)
Pengangguran terselubung terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal. Ketidaksesuaian posisi pekerjaan yang dikerjakan tenaga kerja tentunya akan berpengaruh produktivitas kerja dan penghasilan rendah. Misalnya pekerja lulusan tehnik informatika mengerjakan pada posisi pekerjaan bidang akuntansi (keuangan). Posisi pekerjaan ini tentu akan menghambat proses kerja yang ada. Pengangguran terselubung juga dapat terjadi karena terlalu banyak tenaga kerja yang mengerjakan suatu pekerjaan yang melebihi batas optimal. Misalnya satu petak sawah bisa diselesaikan dua tenaga kerja dalam sehari tetapi dikerjakan lima pekerja dalam sehari.

Dampak Pengangguran

Dilihat dari segi ekonomi, pengagguran memiliki dampak sebagai berikut.
1. Pengangguran menimbulkan turunnya daya beli masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.
2. Pengangguran akan menghambat investasi, karena menurunnya jumlah tabungan masyarakat.
3. Pengangguran menyebabkan turunnya Produk Domestik Bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan mengalami penurunan.

Dari segi sosial, dampak pengangguran adalah sebagai berikut:
1. perasaan minder (rendah diri),
2. meningkatnya angka kriminalitas,
3. munculnya pengamen, pengemis, anak jalanan, dan
4. tingginya anak-anak yang putus sekolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar