Minggu, 29 Desember 2013

Tugas 2 Etika Profesi Akuntansi

Konvergensi IFRS di Indonesia

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). International Financial Reporting Standards (IFRS) menjadi trend topic yang hangat bagi  akuntan dan top manajemen pada perusahaan-perusahaan yang sudah terjun di Bursa Efek global dan juga para akademisi serta para Auditor yang akan melakukan pemeriksaan pada perusahaan-perusahaan yang sudah menerapkan IFRS tersebut. Maka pada tanggal 17-22 Januari 2011 telah diadakan Pelatihan Internasional “TOT” untuk IFRS dan Penyusunan Kamus Akuntansi Indonesia yang diselenggarakan oleh Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
 Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan (pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan.
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia, yaitu:
1.      Tahap Adopsi (2008 – 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
2.      Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
3.      Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
Mengapa IFRS?
Indonesia merupakan bagian dari IFAC (International Federation of Accountant) yang harus tunduk pada SMO (Statement Membership Obligation), salah satunya adalah dengan menggunakan IFRS sebagai accounting standard. Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 forum.

Tujuan IFRS adalah  memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang :
1. transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang disajikan
2. menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS
3. dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Manfaat dari adanya suatu standard global:
1.    Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti.
2.    Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3.    Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
4.    Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Usaha-usaha standard internasional ini dilakukan secara sukarela, saat standard internasional tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan ada masalah, yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan standard nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukann adalah standard nasional (rujukanpertama).
Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring waktu, Standard internasional telah bergerak maju, dan menekan Negara-negara yang kontra. Contoh : komisi pasar modal AS, SEC tidak menerima IFRS sebagai dasar pelaporan keuangan yang diserahkan perusahaan-perusahaan yang mencatatkan saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para pembuat laporan non-AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB untuk mengembangkan standard akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam penawaran lintas batas.
Sumber:

Tugas 1 Etika Profesi Akuntansi

ANALISIS AKUNTANSI DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Nama Kelompok         :
Nurvita Setyaningsih
Risca Damayanthi
Riza Fajar Anggraeni
Supra Andalini F.S
Teguh Eko Setiadi

Kelas :  4EB06
Dosen :  Edi Pranoto



BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Dalam hal pengambilan keputusan, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah biaya relevan. Untuk mengidentifikasi biaya relevan dari berbagai alternatif bisa dilakukan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang berkaitan dengan masing-masing alternatif, menghapuskan atau meniadakan biaya terbenam, mengacuhkan biaya yang sama antara alternative dan menetapkan pada data yang telah diperoleh.
Pengaplikasian biaya differensial akan ditemui dalam masalah-masalah misalnya menerima suatu pesanan khusus. Biaya differensial digunakan untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan pendapatan diiringi dengan kenaikan biaya yang sepadan.
Analisis biaya differensial ini terkait dengan pemilihan alternatif dan dimaksudkan untuk menentukan kenaikan pendapatan, biaya, dan laba yang akan diperoleh perusahaan tersebut.

Rumusan masalah
Keputusan apa yang diambil perusahaan, apakah menolak atau menerima pesanan khusus?
Batasan Masalah
Makalah ini hanya menganalisis salah satu metode differensial yaitu menerima atau menolak pesanan khusus. Contoh kasus yang kami pakai adalah contoh kasus sederhana

Tujuan Penelitian
            Untuk mengetahui apa keputusan yang diambil perusahaan, apakah menolak atau menerima pesanan khusus

Bab II
Landasan Teori


Biaya diferensial adalah berbagai perbedaan biaya diantara sejumlah alternatif pilihan yang dapat digunakan perusahaan.
informasi diferensial menekankan pada laba diferensialnya, yaitu taksiran perbedaan pendapatan dan biaya dimasa yang akan datang yang dipergunakan untuk menentukan pilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara alternatif yang tersedia. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok yang terdiri dari:
1.      Informasi masa yang akan datang
2.      Berbeda diantara berbagai alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan.
Informasi akuntansi diferensial diperlukan oleh pihak manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik diantara beberapa alternatif keputusan yang tersedia. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa depan, maka informasi akuntansi yang relevan adalah informasi yang akan datang.
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari :
1.    Pendapatan diferensial, bermanfaat untuk pengambilan keputusan, pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih. Pendapatan masa lalu atau masa yang akan datang yang tidak berbeda diantara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih bukan merupakan pendapatan diferensial. Jadi, karakteristik pendapatan diferensial adalah pendapatan masa yang akan datang dan pendapatan yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan.
2.    Aktiva diferensial, berguna memberikan ukuran berapa jumlah dana yang akan ditanamkan dalam penggantian aktiva tetap tertentu.
3.    Biaya diferensial, merupakan biaya yang akan datang yang berbeda diantara berbagai macam alternatif keputusan yang mungkin dipilih. Besarnya biaya diferensial dihitung dari perbedaan biaya pada alternatif  tertentu dibandingkan dengan biaya pada alternatif lainnya. Jadi, karakteristik biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang dan biaya yang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan.
4.    Biaya yang akan datang, merupakan biaya yang diharapkan akan terjadi selama periode waktu yang tercakup oleh keputusan yang akan  dibuat. Biaya masa lalu tidak diferensial untuk pembuatan keputusan, namun bermanfaat untuk meramal biaya yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
5.    Laba diferensial, erat hubungannya dengan pengertian pendapatan diferensial
dan biaya diferensial. Laba diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda diantara berbagai alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya laba diferensial dihitung dari perbedaan antara laba pada alternatif tertentu dibandingkan dengan laba pada alternatif lainnya. Besarnya laba diferensial diperhitungkan

Biaya Differensial sebagai bagian Informasi Akuntansi Differensial
Informasi akuntansi differensial terdiri dari aktiva, pendapatan dan biaya, dari ketiga jenis informasi tersebut yang relatif sulit pengukurannya adalah biaya differensial. Terdapat berbagai konsep biaya yang dikembangkan dalam akuntansi biaya, sepertii opportunity cost, incremental cost, out of pocket cost, dan hypothetical cost yang sebenarnya mempunyai pengertian yang berbeda dengan biaya differensial.
Untuk memperoleh konsep yang benar mengenai biaya differensial, perlu dijelaskan konsep biaya differensial dan perbedaannya dengan konsep biaya yang lain sehingga memperjelas pengertian biaya differensial.

1.      Biaya Differensial versus Biaya Relevan.
Relevan berarti berhubungan dengan sesuatu. Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan lebih tepat disebut biaya differensial, karena berhubungan dengan pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan, pengambil keputusan harus dapat membedakan diantara alternatif yang tersedia, maka informasi yang relevan adalah informasi yang akan datang yang berbeda untuk alternatif yang akan dipilih. Oleh karena itu, istilah biaya differensial berbeda pengertiannya dengan biaya relevan, karena istilah biaya relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu berhubungan dengan pengambilan keputusan.
2.      Biaya differensial merupakan biaya Masa yang akan Datang (Future Cost) dan merupakan biaya yang berbeda.
Pengambilan keputusan merupakan pemilihan dari berbagai alternatif yang akan dipilih pada masa yang akan datang. Oleh karena itu informasi biaya yang diperlukan dalam pemilihan alternatif tersebut adalah biaya masa yang akan datang yaitu merupakan biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi pada periode yang akan datang yang jumlahnya harus ditaksir dan waktu terjadinya dapat diramalkan. Biaya ini merupakan satu-satunya biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen.
Biaya differensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda atau berpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan pemilihan diantara berbagai macam alternatif. Oleh karena itu, biaya tersebut relevan dengan analisis yang dilakukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.
3.      Biaya Differensial versus Biaya Variable
Biaya differensial tidak selalu sama dengan biaya variable. Jika keputusan yang akan dipilih berkaitan dengan pemilihan satu diantara berbagai volume kegiatan, biaya differensial sama dengan biaya variable, sepanjang biaya tetap tidak berubah. Dalam hal ini istilah yang sama dengan biaya differensial adalah incremental cost
4.      Biaya Differensial versus Biaya Tetap.
Dalam mengambil suatu keputusan, biaya tetap mungkin merupakan biaya differensial tetapi bisa juga tidak merupakan biaya differensial. Jika biaya tersebut bisa diikuti jejaknya dalam suatu pengambilan khusus dan hanya akan terjadi jika keputusan tersebut dipilih, maka biaya tetap tersebut merupakan biaya differensial.
5.      Biaya Differensial versus Biaya Depresiasi
Depresiasi merupakan keputusan manajemen jangka panjang dan merupakan alokasi secara periodik atas harga pokok aktiva tetap yang dibeli pada waktu lampau. Depresiasi berhubungan dengan pengambilan keputusan jangka panjang dan hanya dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modal diambil. Dalam pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya differensial dan dapat diabaikan.
6.      Biaya Differensial versus Biaya Tambahan (Incremental Cost)
Biaya tambahan merupakan informasi akuntansi manajemen yang diperlukan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penambahan dan pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan suatu alternatif adalah tambahan biaya yang akan terjadi jika suatu alternatif yang berkaitan dengan volume kegiatan dipilih.
Karena biaya tambahan merupakan tambahan biaya yang berhubungan dengan suatu alternatif, maka biaya ini sesungguhnya berasal dari pengertian biaya differensial. Biaya tambahan merupakan jumlah semua biaya differensial yang berhubungan dengan suatu alternatif yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan hanya akan sama dengan biaya differensial dalam hal pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penambahan atau pengurangan volume kegiatan. Biaya tambahan merupakan salah satu elemen biaya differensial, namun biaya differensial tidak terbatas pada biaya tambahan saja.
Jika biaya tambahan dihubungkan dengan suatu alternatif tindakan yang kemungkinan akan dilaksanakan atau mungkin tidak dilaksanakan oleh manajemen, biaya tambahan mungkin dapat terjadi tetapi mungkin juga tidak. Apabila alternatif yang diusulkan berupa peniadaan suatu kegiatan yang sekarang ada, maka biaya tertentu yang ada sekarang dapat dihindari. Biaya ini disebut biaya terhindarkan (avoidable cost), yaitu biaya yang tidak akan terjadi jika suatu alternatif dipilih. Biaya terhindarkan merupakan variasi dari biaya tambahan, oleh karena itu sering disebut sebagai penghematan biaya tambahan (incremental cost saving atau negative incremental cost).
7.      Biaya Differensial versus Biaya Kesempatan (Opportunity Cost).
Biaya kesempatan adalah pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya suatu alternatif tertentu. Biaya ini merupakan elemen biaya differensial dalam pengambilan keputusan, tetapi biaya differensial tidak terbatas pada biaya kesempatan saja.
8.      Biaya Differensial versus Biaya Keluar dari Kantong (Out-of-Pocket Cost)
Biaya Keluar dari Kantong adalah biaya yang akan memerlukan pengeluaran kas sekarang atau dalam waktu dekat sebagai akibat dari keputusan manajemen. Biaya ini merupakan elemen biaya differensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

            Manfaat Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya berlaku selama jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi (satu tahun) baik kegunaannya maupun pengaruhnya untuk hal tersebut. Menurut Bastian dan Nurlela (2006, 175) ada beberapa manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan jangka pendek yang pada umumnya dihadapi oleh manajemen dalam pengambilan keputusan yang umumnya terdiri dari empat macam keputusan, yaitu :

1.      Menjual atau memproses lebih lanjut ( sell or process futher )
Ada kalanya manajemen puncak dihadapkan pada pemilihan menjual produk tertentu pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk yang lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan macam ini, informasi akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih.

2.      Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu atau kegiatan   usaha departemen tertentu ( stop or continue product line )
Dalam menghadapi kondisi ini, manajemen perlu mempertimbangkan keputusan menghentikan atau tetap melanjutkan produksinya. Dan informasi yang relevan untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ini adalah biaya diferensial dan pendapatan diferensial.

3.      Menerima atau menolak pesanan khusus ( special order decision )
Penerapan analisis biaya diferensial juga dapat digunakan untuk membuat keputusan menerima atau menolak pesanan khusus apabila kapasitas  mesin perusahaan masih terdapat kapasitas yang menganggur dan pada saat itu harga jualnya dibawah harga pokok produksi dalam hitungan biaya penuh.

4.      Membeli atau membuat sendiri ( make or buy decision )  
Dihadapi oleh manajemen terutama dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk harus diproduksi sendiri oleh perusahaan. Jika memang pemasok dari luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang lebih murah daripada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.
Oleh karena itu, salah satu pemicu timbulnya pertimbangan untuk membeli dari luar atau memproduksi sendiri adalah penawaran harga dari pemasok luar untuk suatu komponen produk yang berada dibawah biaya produksi sendiri komponen tersebut. Pertimbangan untuk membeli atau membuat sendiri dapat juga timbul sebagai akibat adanya taksiran penghematan biaya jika suatu komponen yang sebelumnya dibeli dari pemasok luar direncanakan akan dibuat sendiri oleh perusahaan.
Manfaat informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan membeli atau membuat sendiri keputusan membeli atau membuat sendiri dilakukan oleh manajemen dalam perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan memproduksi berbagai produk. Tidak selamanya komponen suatu produk biasa diproduksi sendiri oleh perusahaan. Jika memang pemasok luar dapat memasok komponen tersebut dengan harga yang lebih murah dari pada biaya untuk memproduksi sendiri komponen tersebut.

BAB III
PEMBAHASAN

PT.Kutu Buku adalah perusahaan yang bergerak dibidang percetakan buku yang memproduksi 1000 exemplar buku dalam satu periode. Dalam periode ini PT Kutu Buku mampu menjual hasil produksinya sebanyak 800 exemplar. Karena permintaan atas buku tersebut menurun maka perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi buku tersebut. Perusahaan menerima tawaran dari pelanggan untuk membeli sisa buku yang telah diproduksi tetapi tidak dengan harga yang ditawarkan PT Kutu Buku yaitu Rp. 60.000,- per exemplar. Pelanggan memberikan penawaran khusus yaitu Rp. 40.000,- per exemplar. Jika memakai metode full costing maka penawaran ini akan di tolak karena harga yang ditawarkan lebih kecil dari pada biaya yang ditanggung perusahaan. berikut rincian biaya yang ditanggung PT Kutu Buku :
Biaya Bahan Baku                              Rp. 20.000,- per exemplar
Biaya Tenaga Kerja Langsung            Rp.  5.000,- per exemplar
Biaya Variable                                    Rp.  5.000,- per exemplar
Biaya Tetap                                         Rp. 20.000.000 untuk memproduksi 1000 exemplar

Berikut adalah metode yang dipakai PT Kutu Buku untuk mengambil keputusan apakan penawaran pelanggan tersebut diterima atau ditolak. Metode yang digunakan adalah biaya differensial dimana perusahaan akan membandingkan laba yang akan diterima perusahaan jika penawaran tersebut ditolak atau diterima.
Ditolak
Diterima
Differensial
Penjualan
Rp. 60.000 x 800
Penjualan
Rp. 40.000 x 200

Rp. 48.000.000,-

Rp. 48.000.000,-

Rp.  8.000.000,-
Penjualan Bersih
Rp. 48.000.000,-
Rp. 56.000.000
Rp. 8.000.000
BBB
BTKL
Biaya Variable
Biaya Tetap
Rp. 16.000.000,-
Rp.  4.000.000,-
Rp.  4.000.000,-
Rp. 20.000.000,-
Rp. 20.000.000,-
Rp.   5.000.000,-
Rp.   5.000.000,-
Rp. 20.000.000,-
Total Biaya
Rp. 44.000.000,-
Rp. 50.000.000,-
Rp. 6.000.000
Laba Bersih
Rp. 4.000.000,-
Rp. 6.000.000,-
Rp. 2.000.000,-

Hasil Analisis Differensial

Dari hasil diatas menunjukan bahwa jika perusahaan menerima penawaran khusus dari pelanggan maka perusahaan akan mendapatkan laba sebesar Rp. 6.000.000,- lebih besar dibandingkan jika perusahaan menolak penawaran tersebut perusahaan akan tetap memperoleh laba sebesar Rp. 4.000.000,-.


BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan analisis data tersebut,dapat disimpulkan bahwa apabila menerima penawaran khusus dari pelanggan,dapat menghasilkan laba sebesar Rp 6.000.000,- dengan menekankan biaya yang lebih besar dan keuntungan yang lebh besar pula,sedangkan apabila tidak menerima penawaran tersebut,perusahaan tetap akan menerima laba sebesar Rp 4.000.000,-  walau tak sebesar bila menerima penawaran khusus.
Saran

Adapun saran yang kami berikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan adalah sebaiknya manajemen PT.Kutu Buku menerapkan analisis akuntansi diferensial apabila dihadapkan dalam pengambilan keputusan menerima ata menolak penawaran khusus dari pelanggan. Mengingat laba yang akan dihasilkan lebih besar dan lebih menguntungkan,maka perusahaan lebih baik menerima penawaran khusus tersebut untuk mengantisipasi permintaan pasar yang menurun.


DAFTAR PUSTAKA