Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar bisnis ( softskill) yang
dibimbing oleh WURI P
Di susun oleh :
NAMA : RIZA FAJAR ANGGRAENI
KELAS: 1EB12
NPM : 26210089
GUNADARMA PTA 2010/2011
Daftar Isi
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan masalah
BAB II PEMBAHASAN
1. Hal yang diperhatikan dalam Bisnis dan perencanaan
2. Etika dalam berbisnis
3. 5 hal agar berhasil dalam berbisnis
4. 8 hal yang diperlukan untuk merebut hati konsumen
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB IV PENUTUP
BAB I
Pendahuluan
a. Latar Belakang
Usaha kecil merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Mengingat peranannya dalam pembangunan, usaha kecil harus terus dikembangkan dengan semangat kekeluargaan, saling isi mengisi, saling memperkuat antara usaha yang kecil dan besar dalam rangka pemerataan serta mewujudkan kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama. Masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan, sedangkan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, melindungi serta menumbuhkan iklim usaha. Dengan demikian, kemampuan usaha kecil termasuk usahatani dari waktu ke waktu perlu diperhatikan, karena sebagian besar penduduk Indonesia hidup dan menggantungkan diri dari sektor ini. Dalam dunia bisnis, dikenal istilah ‘pembeli dan pelanggan adalah raja’. Apa yang diinginkan pembeli sebisa mungkin harus dipenuhi oleh pebisnis atau pedagang. Oleh karena itu, seorang pedagang atau pebisnis harus senantiasa pro-aktif melakukan research untuk mengetahui kemauan pembeli. Contohnya, zaman sekarang masyarakat mengidam-idamkan hunian yang sederhana, nyaman, dan murah. Bagi pengusaha property harus mampu memenuhi impian masyarakat tersebut dengan berpikir keras dan melakukan langkah-langkah yang tepat. Jika pengusaha property tersebut mampu memenuhi impian masyarakat maka bisa dipastika pengusaha tersebut akan sukses dan kaya, dan biasanya pembeli secara tidak langsung akan membantu mempromosikan ‘produk’ pengusaha tersebut.
B. Tujuan
Dalam menjalankan sebuah bisnis, hal yang paling sering terlintas dalam benak kebanyakan orang adalah keuntungan (profit). Profit merupakan hal mendasar dari setiap aktivitas niaga sehingga wajar jika setiap orang menginginkannya.
Namun demikian, kita patut memikirkan kembali pandangan kita terhadap profit itu sendiri. Apakah profit menjadi tujuan kita berbisnis? Atau profit merupakan efek dari aktivitas bisnis?
Profit layaknya pisau bermata dua. Di satu sisi bisa memotivasi kita untuk lebih kreatif dan efisien, tapi di sisi lain bisa menjebak para pelaku bisnis ke dalam dimensi keserakahan.Dengan jumlah kompetitor yang semakin banyak dan variasi produk yang mirip-mirip (contoh bisnis pakaian), pelaku usaha kecil dipaksa untuk bertindak lebih dari sekedar menjajakan dagangannya, yaitu dengan mengedepankan pelayanan. Hal ini penting, karena sekarang konsumen semakin kritis dan mempunyai keleluasaan lebih untuk memilih. Mereka juga semakin sadar akan hak-hak mereka sehingga kita dituntut untuk menerapkan prinsip saling menguntungkan.
C. Rumusan Masalah
Sebagus apapun produk kita dan semenarik apapun promosi yang kita lakukan, pada akhirnya, penjualan akan ditentukan oleh seberapa baik layanan yang kita berikan kepada calon pembeli.
Mengacu pada kondisi di atas, maka sudah selayaknya tidak menempatkan profit sebagai tujuan berbisnis, tapi melayani sebagai tujuan kita. Dengan pelayanan yang baik, konsumen akan merasa diihargai kepentingannya dan mempunyai persepsi positif terhadap bisnis kita. Konsumen yang merasa dihargai berpotensi untuk menjadi pembeli yang loyal dan dengan sukarela mempromosikan bisnis kita ke orang lain. Kalau sudah begini, maka profitpun akan datang dengan sendirinya.
Semua orang yang berbisnis akan mengharapkan profit. Namun kalau kita memposisikan profit sebagai tujuan bisnis, maka usaha yang kita jalani akan rentan terhadap godaan keserakahan. Dengan persaingan yang semakin ketat, pelaku usaha dituntut untuk bertindak lebih dari sekedar menjajakan dagangannya. Dan untuk usaha kecil, ini berarti mengedepankan pelayanan kita.
Sambil terus menjaga kualitas produk, pelayanan yang baik akan menciptakan citra positif dan menumbuhkan bibit-bibit loyalitas konsumen. Kalau sudah begini, profit akan datang dengan sendirinya, sehingga memposisikan profit sebagai tujuan bisnis menjadi tidak relevan lagi.
Banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu, orang tua kita memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis. Bisnis tidak dianggap sebagai profesi. Orang terpandang, intelektual, ahli agama menutup minatnya terhadap bisnis, ada rasa malu menerjuni bidang ini. Namun persepsi demikian telah berlalu, masyarakat tidak memandang rendah lagi, bisnis sudah terangkat menjadi profesi elit. Bisnis sudah menjadi dambaan anak muda. Banyak juga orang yang beralih profesi bisnis, seperti ahli hukum , teknologi, kedokteran, pendidik/guru, dosen. Di universitas saya sendiri (UPI), tidak sedikit dosen maupun para mahasiswa/mahasiswi yang selingkuh. Artinya, selain mengajar dosen juga terjun ke dunia bisnis, karena kalau hanya mengandalkan gaji saja tidak seberapa nilainya.
BAB II
Pembahasan
Bisnis dalam arti luas adalah semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalamkehidupan sehari-hari.Menurut Huat .T bisnis sbg suatu sistem yang memproduksi barang & jasa untuk memuaskan kebutuhan manusia.Menurut Griffin & Ebert Bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.Dari pengertian bisnis diatas dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari.Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya — penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini.
Dari sekin banyak pengertian bisnis yang ada menurut saya bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan sekelompok orang (organisasi) melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi. Berbisnis itu sangat berguna pada saat sekarang ini. Pada saat lapangan kerja yang tidak luas dan makin banyaknya pekerja di Indonesia dapat dipastikan peluang kalian bekerja sangat tipis. Maka dari itu saya menjelaskan beberapa hal dalam makalah ini.
1. Hal yang diperhatikan dalam Bisnis dan perencanaan
Ketika kita sudah menemukan sebuah konsep bisnis yang ingin dijalankan, biasanya kita tidak tahu apa yang harus dipersiapkan sebelum membuka usaha tersebut. Disini akan dijelaskan beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum memulai usaha. Hal ini dilakukan agar kita dapat membuka usaha dengan sistematis dan meminimalisir kesalahan ataupun kerugian akibat kesalahan perencanaan.
Secara umum, ada 5 hal yang harus kita pertimbangkan sebelum membuka usaha, yaitu :
1. Produk.
2. Sistem Manajemen.
3. Analisa Pasar / Konsumen.
4. Strategi Pemasaran.
5. Analisa Keuangan.
Produk
Pertimbangan masalah produk ini menyangkut antara lain :
Apa keunggulan produk kita dibandingkan produk dari pesaing?
Apakah produk kita memiliki suatu nilai yang lebih dibanding pesaing?
Bagaimana cara memperoleh bahan baku serta berapa biaya bahan baku tersebut?
Apakah ada teknologi dalam pembuatan produk tersebut?
Apakah dalam membuat produk tersebut harus menggunakan tenaga ahli, atau bisa dilakukan siapa saja?
Jika bisa dilakukan siapa saja, bagaimana cara melatih mereka agar dapat membuat produk yang sesuai?
Apakah kemasan produk tersebut sudah menarik untuk dilihat?
Sistem Manajemen
Yang termasuk dalam sistem manajemen adalah :
Siapa pemilik usaha ini? Jika ada orang selain kita bagaimana tugas dan wewenangnya. Disarankan untuk menggunakan sistem kepemimpinan tunggal, tujuannya agar tidak ada kebijakan yang saling tumpang tindih serta pembagian tugasnya jelas.
Berapa jumlah kebutuhan ruangan untuk usaha ini, dan apakah usaha ini membutuhkan suatu ruangan khusus.
Bagaimanan sistem operasionalnya. Apakah perlu waktu untuk menyiapkan produk atau apakah kita perlu waktu dalam pengantaran produk tersebut.
Jika dilakukan pengiriman, apakah ada sistem pengepakan/pengemasan yang harus dilakukan agar tidak terjadi kerusakan.
Bagaimana jalur operasional untuk usaha ini, dari mulai anda mendapatkan bahan baku sampai produk tersebut dibeli oleh konsumen.
Analisa Pasar
Dalam analisa pasar, yang harus kita ketahui adalah :
Siapa target konsumen dari produk kita.
Apakah produk kita sudah pernah diujicobakan ke konsumen, dan bagaimana pendapat mereka.
Jika sudah tahu siap terget konsumen kita, apakah kita tahu keinginan dan kebutuhan mereka akan produk ini. Apakah mereka menginginkan hal lain agar dapat menikmati produk kita.
Siapa saja kompetitor kita dalam produk ini, dan bagaimana mereka melakukan pelayanan kepada konsumennya.
Strategi Pemasaran
Setelah kita mengetahui kondisi pasar dari produk ini, kita dapat menciptakan strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi pasar dan juga kondisi usaha kita. Berikut yang harus dipersiapkan dalam melaksanakan strategi pemasaran :
Apa nama brand/merek produk kita. Apakah brand/merek tersebut cukup familiar didengar atau sulit diucapkan.
Jelaskan strategi penjualan produk ini agar sampai ke konsumen. Jika dalam melakukan penjualan memerlukan salesman, bagaimana cara agar salesman bisa menjual produk kita.
Apa kegiatan promosi / publikasi yang kita lakukan agar konsumen bisa tahu dan mencoba produk kita. Hal yang paling penting dalam promosi awal adalah konsumen harus tahu dan mencoba dari produk kita.
Bagaimana konsumen membeli produk kita. Apakah harus datang ke toko kita, atau kita yang mendatangi konsumen. Jika konsumen yang datang ke toko kita, apakah letak toko kita dekat dan mudah dengan konsumen. Jika kita yang mendatangi konsumen, dengan cara apa kita mendatangi konsumen. Apakah dengan sistem penitipan ke retail, supermarket atau melakukan penjualan langsung.
Analisa Keuangan
Hal terakhir yang harus dipertimbangkan adalah analisa keuangan. Berikut pertimbangan dalam hal keuangan :
Berapa kebutuhan total investasi usaha kita darimana kebutuhan investasi tersebut terpenuhi (siapa yang mensuplai atau beli darimana ) Darimana pendapatan usaha ini berasal. Jika memiliki banyak produk, berapa harga dari setiap produknya dan berapa target penjualan dari setiap produk. Berapa harga pokok produk tersebut. Ini termasuk pembelian bahan baku, biaya pengangkutan bahan baku dan upah pembuatan produk. Berapa biaya operasional setiap bulannya untuk menjalankan usaha ini. Dimasukan juga berapa penyusutan alat – alat yang memiliki masa waktu pakai. Berapa keuntungan bersih setiap bulannya dan apakah keuntungan ini sesuai dengan biaya investasi yang kita keluarkan.
2. Etika dalam berbisnis
APA HUBUNGANNYA AMA DUNIA BISNIS?
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat
membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good
conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta
kelompok yang terkait lainnya. Mengapa ? karena untuk mewujudkan adanya etika tersebut perlu adanya komunikasi antar2 orng atau kelompok yang terkait ama bisnis tersebut, agar tidak hanya satu pihak saja yang menjalankan etika, sedangkan yg lainnya gak dan hanya menuruti ama yang mereka pengenkan, itu sangat merugikan org lain, bisa dikatakan egois. Jadi dalam berbisnis kita itu harus menerapkan etika yg intinya tidak boleh hanya menuruti apa yang kita inginkan saja, tanpa mempertimbangkan apa yang di inginkan oleh stakeholder kita. Yaitu :
1. Pengendalian diri
2.Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan
Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar (tidak berpindirian)
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah.
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang
telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum.
3. 5 hal yang diperhatikan dalam berbisnis
Jika Anda akan memulai usaha yang memiliki kekuatan bertahan, ada lima sumber yang harus Anda miliki .Untuk memulai usaha baru hingga mencapai kesuksesan, Anda harus :
1. Memiliki Komitmen Penuh
Pengusaha sukses adalah orang-orang yang memiliki komitmen penuh pada usahanya. Anda harus siap meletakkan hati dan jiwa Anda pada apa yang Anda kerjakaan. Anda harus benar-benar percaya dengan produk atau jasa Anda, dan bersiap bekerja dengan waktu yang lama untuk meyakinkan orang lain agar percaya dengan produk Anda. Anda juga harus siap melepaskan liburan, dan bahkan kebutuhan seperti gaji. Dan Anda melakukan semua ini tanpa adanya rasa aman seperti yang dirasakan pegawai yang menerima gaji, tunjangan dan pensiun.
2. Menjadi "Tipe D”
Orang memiliki komitmen pada dirinya sendiri untuk semua hal. Hanya dengan memiliki komitmen tidak berarti otomatis mencapai kesuksesan bisnis. Jika Anda ingin mencapai tujuan kemana Anda pergi dan memiliki usaha yang bisa bertahan, Anda harus menjadi orang dengan “Tipe D” ; seseorang yang memiliki desire (hasrat) disertai drive (dorongan), dengan discipline (disiplin) yang kuat serta determination (keteguhan hati).
Tidak cukup hanya memiliki ide bisnis, tapi Anda juga harus mampu melaksanakannya. Pengusaha sukses adalah orang-orang yang ulet; rintangan adalah hambatan sesaat yang harus diselesaikan. Mereka tidak menerima jawaban “Tidak”, tapi hanya sebatas untuk me-frame ulang pertanyaan dari berbagai sudut dan menanyakan kembali.
Tapi hasrat dan dorongan saja belumlah cukup untuk memulai usaha; Anda tidak ingin bisnis Anda hanya melesat sesaat. Disiplin dan keteguhan hati yang memberikan keberhasilan pengusaha untuk merealisasikan ide bisnisnya, melalui badai dan menenangkan iklim ekonomi.
Pengetahuan adalah sumber lain yang Anda butuhkan sebelum memulai usaha.
3. Mendapatkan Pengetahuan Bisnis yang Anda Butuhkan
Banyak orang yang mencoba memulai usaha tanpa merasa perlu mendapatkan pengetahuan bisnis yang dikerjakan agar usaha mereka berhasil – tapi justru bisnis mereka gagal.
Untuk memulai usaha, Anda harus memiliki pengetahuan terhadap aspek bisnis yang berbeda-beda dan memiliki ketrampilan yang berbeda, atau setidaknya telah melakukan riset untuk mendapatkan dan menyewa orang yang memiliki ketrampilan yang tidak Anda punyai.
Jika Anda tidak terlalu memahami akuntansi , misalnya , maka Anda perlu mempekerjakan tenaga pembukuan dan/atau akuntan. Jika bisnis Anda berbasis Internet, akan lebih bijak jika Anda menggunakan jasa web site desaigner dan menangani segala sesuatunya, kecuali Anda memiliki keahlian dalam mengembangkan site.
Saat Anda menciptakan business plan, salah satu langkah yang dibutuhkan adalah penilaian yang jujur atas keterampilan dan keahlian Anda. Aspek bisnis mana yang Anda kuasai dan bisa ditangani, dan aspek mana yang masih perlu Anda pelajari lebih jauh atau memerlukan bantuan ?
Mengelola orang adalah salah satu ketrampilan yang Anda butuhkan untuk memulai usaha agar berhasil. Anda juga harus memiliki pengetahuan sales dan marketing. Misalnya, Anda telah mengembangkan perangkap tikus yang lebih baik. Siapa kompetitor Anda? Bagaimana produk mereka dan menentukan harganya? Apa yang membuat produk Anda lebih baik? Apakah produk tersebut dibutuhkan diluar sana? Dimana? Apakah Anda memiliki ketrampilan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan menghubungi pelanggan ? Apakah bisa menjual produk dengan baik? Bisakah Anda mengembangkan marketing plan dan materi promosi yang kuat?
Dan bagaimana dengan operasional bisnis? Apakah Anda memiliki pengetahuan bisnis untuk mengelola inventori dan memenuhi pesanan ?Dimana Anda akan menyimpan produk dan bagaimana menyampaikannya pada konsumen Anda?Sudahkan Anda menemukan supplier yang dibutuhkan dan mengembangkan hubungan dengan mereka ? Sudahkah Anda menentukan kebijakan dukungan konsumen ?
Pengetahuan bisnis sebelum memulai usaha adalah hal yang sangat penting. Seluruh dukungan dan keteguhan tidak banyak membantu jika Anda tidak memiliki pengetahuan untuk menjalankan bisnis agar berhasil dan tidak melakukan riset serta merencanakannya dengan baik. Seorang teman saya sudah lama memimpikan membuka toko buku. Dan dia mewujudkannya. Sayangnya, dia tidak melakukan studi persaingan atau demografis pasar di areanya. Kurang dari setahun, toko bukunya tutup. Dia memiliki hasrat dan dorongan, tapi tidak memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk diterapkan.
4. Mendapatkan Modal Usaha
Kecuali jika Anda memiliki dana yang memadai, seperti warisan, merencanakan kemana mendapatkan modal untuk memulai usaha dan mendapatkannya adalah komponen terpenting dalam merencanakan usaha.
Menemukan modal untuk usaha yang sesuai sangatlah penting karena tidak adanya jaminan bahwa usaha Anda akan berjalan dengan mulus, dan tentu saja tidak ada jaminan bahwa usaha baru Anda akan menghasilkan pemasukan yang cukup untuk Anda dan kehidupan keluarga. Anda tidak bisa memulai tanpa adanya modal awal, jumlah modal yang diperlukan untuk membuka pintu usaha, dan membuatnya tetap terbuka sampai mendapatkan pemasukan yang cukup bisa diandalkan.
Anda juga akan membutuhkan modal operasional untuk memulai usaha, sejumlah dana yang membuat bisnis Anda berjalan. Modal operasional termasuk biaya-biaya seperti gaji, upah, sewa, suplai, perawatan, periklanan, depresiasi, dan pembayaran bunga. Penasehat usaha kecil menyarankan bahwa biaya awal setidaknya mencakup modal operasional setidaknya selama enam bulan.
Jika Anda tidak mempunyai dana yang mencukupi, darimana Anda bisa mendapatkan modal usaha? Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 1998 terhadap usaha kecil dan menengah oleh Thompson Lightstone, 40% persen dari pengusaha kecil dan menengah melaporkan bahwa mereka meminjam dari institusi finansial, seperti bank, 12% mendanai usaha mereka dengan pinjaman pribadi dari teman dan keluarga dan 3% mengajukan pinjaman dari orang lain selain keluarga, 45% menggunakan kartu kredit untuk mendanai usaha mereka.
Aset pribadi, seperti tabungan, dana pensiun, properti, kartu kredit, adalah sumber modal awal usaha yang paling sering digunakan oleh usaha kecil. Hal ini dikarenakan orang yang baru memulai usaha tidak memiliki alternatif; jika Anda tidak memiliki rekaman pinjaman yang bisa diandalkan, maka mendapatkan pinjaman untuk usaha kecil menjadi sulit.
5. Sistem Pendukung yang Baik.
Bukanlah hal yang kebetulan jika kebanyakan pengusaha sukses adalah mereka yang sudah menikah, saat kita lebih suka "mempersiapkannya sendiri" dan "menjalankannya sediri", Anda tidak bisa memulai dan menjalankan usaha kecil tanpa adanya dukungan dari orang lain.
4. 8 hal yang harus dilakukan untuk merebut hati konsumen
ada 8 hal yang dinilai oleh konsumen sebagai "value", di antaranya;
Akses
Kemudahan konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan yang dimaksud harus mudah dan tidak bertele-tele. Tami mencontohkan pelayanan perusahaan DHL yang mengganti mesin penjawab otomatisnya dengan operator yang menjawab langsung kebutuhan para konsumennya. Konsumen harus diberikan akses mudah untuk mendapat informasi dan menghubungi perusahaan. Caranya, bisa lewat karyawannya, call centre, kantor perusahaan,website, cara pembayaran, dan informasi-informasi lain.
Kompetensi
Di mata pelanggan, kemampuan dan pengetahuan karyawan akan memengaruhi layanan yang akan ia dapatkan. Ketika karyawan tidak dapat menjawab atau memberikan informasi yang ia butuhkan saat bertanya kepada karyawan, konsumen akan berpikiran bahwa pelayanannya tak akan memuaskan karena si karyawan tidak kompeten. Karyawan baru perlu masa orientasi sebagai pembekalan pengetahuan tentang produk atau jasa, adaptasi lingkungan kerja, pembelajaran, sekaligus empowerment dirinya.
Courtesy
Keramahtamahan dan kemampuan berkomunikasi para penyedia layanan menjadi hal yang penting bagi konsumen. Konsumen adalah manusia yang memiliki perasaan, yang sering menjadi penentu saat mengambil keputusan dan melakukan penilaian.
Reliability
Bisa diandalkan di segala kesempatan juga akan menjadi penilaian seorang pelanggan terhadap sebuah jasa. Karenanya, amat penting untuk sebuah perusahaan bisa memberikan harapan dan spesifikasi yang telah dijanjikan. Kualitas produk, ketersediaan produk, kehandalan karyawan di jajaran depan, support teknis, dan bagian lainnya adalah hal-hal yang akan menjadi bahan penilaian pelanggan terhadap kehandalan perusahaan.
Responsiveness
Pelanggan butuh kenyamanan dan jaminan bahwa perusahaan Anda bisa merespon ketika terjadi masalah pada pelayanan.
Speed
Saat ini persaingan bisnis makin tinggi, kecepatan menjadi sebuah hal yang mewah. Pelanggan akan memilih pelayanan prima yang bisa dihantar dengan kecepatan tinggi pula. Kecepatan informasi, penanganan masalah yang cepat, proses kerja tak bertele-tele, proses pembayaran yang ringkas, dan lainnya harus diperhatikan.
Security
Keamanan tak hanya berupa benda tapi juga keamanan akan data dan informasi pelanggan yang terdapat di dalam perusahaan sering menjadi ukuran keamanan menggunakan sebuah perusahaan. Pastikan rasa aman saat menggunakan produk, juga atas layanan, dan hal lainnya dalam pelaksanaan servis terus terjaga.
Tangible
Tampilan kasat mata pun akan menjadi penting untuk pelanggan. Tampilan produk, bentuk, dan suasana kantor, loket pembayaran, penampilan karyawan, tampilan media dan promosi, surat menyurat, dan hal-hal yang akan memanjakan indera pelanggan harus diperhatikan keindahannya.
BAB III
Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
menurut saya pada zaman sekarang ini sudah saatnya kita berbisnis sendiri dan tidak hanya berpangku tangan menunggu panggilan kerja tetapi kita bisa berbisnis sendiri seperti yang dilakukan perusahaan – perusahaan yang sudah mapan dan berhasil, karena selain perekonmian kita saat ini masih jauh dari negara lain kita harus bisa mengeluarkan ide – ide yang bisa kita pakai untuk mengembangkan apa yang ada saat ini. Bisa jadi nantinya kita bisa menjadi pengusaha swasta yang sukses yang memulai sesuatu dari usaha kecil – kecilan, banyak sekali usaha yang bisa kita jalankan dan banyak diminati banyak orang. Seperti berjualan pulsa, warung yang menjual makanan klontong atau bisa juga menjual jasa kita yang kita punya tetapi kita juga harus punya keahlian saat ingin menjual jasa kita seperti membuka bengkel, membuat hiasan – hiasan unik yang sekarang banyak digemari anak remaja seperti kami. Berbisnis dari mulai dari ha kecil bisa jadi pelajaran dan patokan untuk kita memulai usaha dan kita bisa tahu bagaimana cara dan trik dari penjual seperti kami.
b. Saran
Terkadang berbisnis bisa jadi menguntungkan kita dan terkadang kita juga bisa menjadi rugi jadi tidak mesti kita berbisnis dengan modal sedikit karena modal sedikit terkadang membuat kita bingung saat barang/stok yang habis karena banyak pembeli yang membutuhkan atau suka barang tersebut. Maka dari itu banyak hal yang mesti kita perhatikan sebelum berbisnis sesuatu karena kita tidak mungkin hanya butuh modal sedikit tapi banyak modal yang harus dipertimbangkan.