Bab 10
Manajemen Resiko Keuangan
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan :
1. Pertumbuhan jasa manajemen resiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen
dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan resiko keuangan.
2. Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya,
agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola resiko pasar yang
dihadapi secara aktif.
2. Tujuan Manajemen Risiko
Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi
kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit,
komoditas, dan ekuitas. Resiko volatilitas harga yang dihadapi ini disebut
dengan resiko pasar.
Meskipun volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu
mempertimbangkan resiko lainnya:
(a) risiko likuiditas, timbul karena tidak semua produk manajemen dapat
diperdagangkan secara bebas,
(b) diskontinuitas pasar, mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu
menimbulkan perubahan harga secara bertahap,
(c) risiko kredit, merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak
manajemen risiko tidak dapat memenuhi kewajibannya,
(d) risiko regulasi, adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas public
melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu,
(e) risiko pajak, merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak
dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan, dan
(6) risiko akuntansi, adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak
dapat dicatat selain bagian dari transaksi yang hendak dilindung nilai.
3. Mengapa Mengelola
Resiko Keuangan?
Mengendalikan resiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena
investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola
resiko pasar. Stabilitas aliran kas bisa meminimalkan kejutan laba, sehingga
ekspektasi arus kas naik. Stabilitas laba mengurangi resiko gagal bayar &
kebangkrutan. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi
pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari
resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi pada produksi &
pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan pelanggan juga bisa
memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
4. Peranan Akuntansi
Akuntan manajemen membantu dalam mengidentifikasikan eksposur pasar,
mengkuantifikasi keseimbangan yang terkait dengan strategi respons risiko
alternatif, mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap risiko tertentu,
mencatat produk lindung nilai tertentu dan mengevaluasi efektivitas program
lindung nilai.
a. Identifikasi Risiko Pasar
Kerangka dasar yang bermanfaat untuk mengidentifikasikan berbagai
jenis risiko market yang berpotensi dapat disebut sebagai pemetaan
risiko. Kerangka ini diawali dengan pengamatan atas hubungan berbagai risiko
pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya. Dan biasanya
disebut sebagai kubus pemetaan risiko. Istilah pemicu nilai mengacu pada
kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi
nilai suatu perusahaan. Risiko pasar mencakup risiko kurs valuta asing dan suku
bunga, serta risiko harga komoditas dan eukuitas. Dimensi ketiga dari kubus
pemetaan risiko, melihat kemungkinan hubungan antara risiko pasar dan pemicu
nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
b. Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain yang dimainkan oleh para akuntan dalam proses manajemen risiko
meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternatif
strategi respons risiko. Akuntan harus mengukur manfaat dari lindung dinilai
dan dibandingkan dengan biaya plus biaya kesempatan berupa keuntungan yang
hilang dan berasal dari spekulasi pergerakan pasar
c. Manajemen Risiko di Dunia dengan Kurs Mengambang
Risiko kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang
paling umum dan akan dihadapi oleh perusahaan multinasional. Dalam dunia kurs
mengambang, manajemen risiko mencakup :
1) antisipasi pergerakan kurs,
2) pengukuran risiko kurs valuta asing yang
dihadapi perusahaan,
3) perancangan strategi perlindungan yang
memadai, dan
4) pembuatan pengendalian manajemen risiko
internal.
5. Peramalan atas
Perubahan Kurs
Informasi yang sering kali digunakan dalam membuat peramalan kurs (yaitu
depresiasi mata uang) berkaitan dengan perubahan dalam faktor-faktor berikut
ini :
- Perbedaan
Inflasi (inflation differential). Kebijakan moneter (monetery policy)
- Neraca
Perdagangan (balance of trade)
- Neraca
pembayaran (balance of payment)
- Cadangan
moneter dan kapasitas utang luar negeri (international monetary reserve
and debt capacity)
- Anggaran
nasional (national budget)
- Kurs
forward (forward exchange quotations)
- Kurs
tidak resmi (unofficial rates)
- Perilaku
mata uang terkait (behavior of related currencies)
- Perbedaan
suku bunga (interest rate differentials)
- Harga
opsi ekuitas luar negeri (foreign equity option prices)
6. Mendefinisikan dan
menghitung resiko translasi dan menghitung resiko transaksi.
Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas
juga mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan.
Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas
ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan
transaksi.
a. Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap
nilai ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang
asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing
umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan
pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini
menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban
dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam
kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.
b. Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai
tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi
dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi,
keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu
perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan
afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang
kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko
telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat
melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk
menghilangkan kerugian potensial.
7. Mengetahui strategi
perlindungan nilai tukar dan perlakuan akuntansi yang diperlukan
- Strategi
Perlindungan
- Lindung
Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan
tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang
terpapar.
- Lindung
Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang
mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
- Lindung
Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk
mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
- Lindung
Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar
kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.
- Akuntansi
Untuk Produk Lindung Nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya
untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar
pada pundak pihak lain.
Produk ini mencakup antara lain Contract Forward,
future, SWAP, dan Opsi mata uang.
- Contract
Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang
tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di
masa mendatang.
- Future
Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing
pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.
- Opsi Mata
Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu
mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu
pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
- SWAP Mata
Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang
berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya.
SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk :
- Mendapatkan akses
terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang
relatif rendah.
- Melakukan lindung
nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
- Perlakuan
Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada
bulan April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas
akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No.
39, yang baru saja direvisi, berisi panduan yang pertama kalinya memberikan
tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derifatif keuangan.
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah
menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
- Tujuan dan strategi
manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai.
- Deskripsi pos – pos
yang dilindung nilai.
- Identifikasi risiko
pasar dari pos – pos yang dilindung nilai.
- Deskripsi mengenai
instrumen lindung nilai.
- Jumlah yang tidak
dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai.
- Justifikasi awal
bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkan
risiko pasar.
- Penilai berjalan
mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakan
selama periode berjalan.
8. Masalah
akuntansi dan pengendalian,terkait dengan manajemen risiko nilai tukar mata uang
asing
Meskipun risiko terhadap nilai tukar mata uang asing telah dilakukan
mitigasi, namun demikian, beberapa perusahaan multinasional masih saja mendapat
kendala. Beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan multinasional umumnya,
adalah sebagai berikut:
- kendala lingkungan, yang dapat dilihat dari karakteristik yang
berbeda dari setiap negara. Kondisi ekonomi luar negeri dapat mempengaruhi arus
kas perusahaan multinasional
- kendala regulasi, berupa perbedaan risiko setiap negara
yang ada, seperti: pajak, aturan-aturan konversi valuta serta peraturan lain
yang dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan.
- kendala etika, yang digambarkan sebagai suatu praktik
bisnis yang bervariasi di setiap negara.
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor
ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasury perusahaan,
pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasury perusahaan
mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar,
mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung
nilai. System evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan
sejauh apa bagian treasury perusahaan membantu unit usaha
lainya dalam organisasi itu.
Sumber :